Volkswagen (VW) memprediksi krisis chip semikonduktor yang melanda industri otomotif global akan terus berlanjut hingga tahun 2024.
Berlanjutnya krisis ini disebut akibat masalah baru yang timbul dari kekhawatiran geopolitik dengan produsen chip terkemuka.
“Dengan isu geopolitik baru, itu akan menjadi lebih kompleks dan menantang.
Investasi untuk kapasitas baru sekarang berada di jalurnya, tetapi mungkin masih akan ada kekurangan struktural dalam semikonduktor, termasuk di tahun 2023,” kata Kepala Pengadaaan Volkswagen, Murat Aksel, dikutip dari laman Carscoops hari ini, Jumat, 23 September 2022.
Pada Februari lalu, Aksel pernah mengatakan bahwa kekurangan chip bisa teratasi dengan sendirinya di tahun ini.
Namun pernyataan tersebut berubah setelah adanya isu geopolitik yang dapat menimbulkan kembali krisis chip semikonduktor ini.
Volkswagen sendiri telah melakukan berbagai cara untuk meminimalisir dampak kelangkaan chip sepanjang tahun.
Pada awal 2022, VW harus memangkas produksi mobil di pabrik Wolfsburg dan memperkenalkan sistem peringatan dini yang dirancang untuk mendeteksi kekurangan pasokan.
Sistem ini berhasil membantu VW mengidentifikasi 150 alternatif teknis untuk chip semikonduktor.
Selain itu, Volkswagen juga telah mengurangi ketergantungannya pada pasokan semikonduktor dari produsen Korea Selatan.
Penelitian mengungkapkan bahwa produsen mobil harus menyisihkan 3,23 juta kendaraan dari produksinya karena kekurang chip di tahun ini.
Bahkan di tahun 2021, lebih dari 10 juta unit mobil harus hilang dari produksi akibat krisis tersebut.
DICKY KURNIAWAN | CARSCOOPS Ingin berdiskusi dengan redaksi mengenai artikel di atas? Mari bergabung di grup Telegram GoOto