Menteri Investasi atau Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia mengungkapkan, Indonesia berhasil menerima komitmen investasi senilai lebih dari ratusan triliun setelah Presiden Joko Widodo mendatangi Cina, Jepang, dan Korea Selatan pada akhir Juli 2022.
Dari Jepang dan Korea Selatan, Bahlil mengatakan, Presiden Joko Widodo, menerima komitmen investasi dari perusahaan-perusahaan di negara tersebut berjumlah masing-masing Rp 75,4 triliun dan Rp 100,69 triliun.
“Yang bisa saya umumkan itu adalah Jepang dan Korea.
Kalau Kepang itu Rp 75,4 triliun, kalau Korea Rp 100,69 triliun,” kata Bahlil saat ditemui di kantornya, Jakarta, Senin, 8 Agustus 2022.
Bahlil menjelaskan, untuk komitmen investasi dari Cina belum bisa diungkapkan.
Pasalnya pemerintah masih dalam proses negosiasi dengan perusahaan-perusahaan di sana.
Namun, dia memastikan, tidak ada kendala dalam proses pemberian komitmen investasi dari Cina.
Dia berujar, total perusaahan yang telah memberikan komitmen investasinya itu berjumlah lebih dari 15 perusahaan.
“Enggak ada kendala, cuma masih ada negosiasi.
Kan harus kita memperjuangkan tentang kepentingan negara sebesar-besarnya.
Kalau kepentingan negara kita belum deal ya jangan dulu (diumumkan),” ujar Bahlil.
Presiden Jokowi bertolak menuju Beijing, Cina, pada Senin, 25 Juli 2022, untuk memulai rangkaian kunjungan luar negeri ke tiga negara di kawasan Asia Timur.
Ketiga negara tersebut yaitu Cina, Jepang, dan Korea Selatan yang merupakan mitra strategis Indonesia di bidang ekonomi.
“Ketiga negara tersebut juga merupakan mitra penting ASEAN dan mitra penting dalam konteks G20,” jelas Menteri Luar Negeri Retno Marsudi dalam keterangan tertulis, Senin, 25 Juli 2022.
Retno menjelaskan bahwa Jokowi akan bertemu dengan pemimpin dari ketiga negara tersebut untuk membahas sejumlah isu.
Jokowi akan bertemu dengan Presiden Cina Xi Jinping, Perdana Menteri Jepang Fumio Kishida dan Presiden Korea Selatan Yoon Seok-yeol.
“Berbagai isu dari kerja sama perdagangan, investasi, kesehatan, infrastruktur, perikanan hingga isu kawasan dan dunia akan dibahas dengan para pemimpin ketiga negara tersebut,” ucap Retno.
FAJAR PEBRIANTO